Jenggot Manis: Maret 2022

Jumat, 25 Maret 2022

Mengenal Ekonomi Hijau, Pengertian dan Konsepnya di Indonesia

 


Jakarta: Pemerintah akan terus menjaga pemulihan ekonomi nasional yang sedang menunjukkan geliat positifnya. Apalagi hal ini terjadi di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.

 

Berbagai risiko atau tantangan utama yang muncul saat ini berasal dari penyebaran covid-19 varian omicron, inflasi, normalisasi kebijakan moneter Bank Sentral, disrupsi rantai pasokan, serta yang terbaru adalah adanya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang mendorong gejolak kenaikan harga komoditas energi, pangan, dan mineral.

 

Melihat tantangan tersebut, pemerintah mendorong agar sektor swasta dapat terlibat berinvestasi untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. Terutama di tengah momen Presidensi G20 Indonesia yang tengah berlangsung, yang agenda utamanya berfokus pada tiga hal yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.

Melansir laman Kementerian ESDM, Kamis, 24 Maret 2022, green economy atau ekonomi hijau adalah suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat. Sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.

 

Ekonomi hijau ini dapat juga diartikan perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbon dioksida terhadap lingkungan, hemat sumber daya alam, dan berkeadilan sosial.

 

Perbedaan ekonomi hijau dibanding gagasan ekonomi lainnya adalah penilaian langsung kepada modal alami dan jasa ekologis sebagai nilai ekonomi dan akuntansi biaya, yang diwujudkan ke masyarakat dapat ditelusuri kembali dan dihitung sebagai kewajiban, kesatuan yang tidak membahayakan atau mengabaikan aset.

Pertumbuhan ekonomi hijau

Mengutip laman Bappenas, pertumbuhan ekonomi hijau adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat, namun juga ramah lingkungan, serta inklusif secara sosial. Berbeda dengan model pembangunan konvensional yang mengandalkan praktik yang tidak berkelanjutan seperti pengurasan dan penghancuran sumber daya alam, pertumbuhan hijau merupakan suatu gerakan terkoordinir yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, penurunan tingkat kemiskinan dan keterlibatan sosial yang didorong oleh pengembangan dan pemanfaatan sumber daya global secara berkelanjutan.

 

Menjadi 'hijau' dan berkelanjutan tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tapi juga membantu membuat bisnis lebih sukses dan menguntungkan. Gaya hidup 'hijau' telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir dan menjadi konsep yang populer karena semakin banyak orang dan entitas mengakui adanya kebutuhan mendesak, serta juga berbagai manfaat dari praktik yang berkelanjutan.

 Ekonomi Hijau adalah Ekonomi Masa Depan

Alasan utama munculnya konsep ekonomi hijau dan pertumbuhan hijau adalah gerakan menuju pendekatan yang lebih terintegrasi dan komprehensif untuk menggabungkan faktor sosial dan lingkungan dalam proses ekonomi, demi mencapai pembangunan berkelanjutan.

 

Oleh karena itu, pertumbuhan hijau (green growth) adalah pertumbuhan ekonomi yang berkontribusi terhadap penggunaan modal alam secara bertanggung jawab, mencegah dan mengurangi polusi, dan menciptakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan dengan membangun ekonomi hijau (green economy), dan akhirnya memungkinkan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

 

Maka, ketiga istilah ini tidak dapat dipisahkan: pertumbuhan hijau-ekonomi hijau-pembangunan berkelanjutan.

Label: , , , ,